Pernahkah kalian mendengar atau membaca sebuah kutipan “Yang Lalu Biarlah Berlalu” yang entah saya lupa siapa yang pertama mengutipnya, -yang pasti bukan mantan saya, apalagi mantan kamu, yang ninggalin waktu lagi sayang-sayangnya. Selayaknya hidup ini yang akan terus berlalu, ada atau tidaknya masa lalu-mantan di hidupmu.
Bicara soal mantan, pasti akan langsung terbersit tentang masa lalu. Padahal masa lalu tidak melulu tentang mantan. Dalam kaca mata beberapa orang -yang mungkin tidak punya masa lalu, atau tidak pernah menjalin hubungan di dalam hidupnya akan beranggapan “apaan sih ngomongin mantan terus, ngapain juga ngeliat ke belakang lagi, masa lalu tuh engga penting.” Berbeda dengan beberapa orang yang menganggap masa lalu adalah sebuah “Koentji” untuk melewati ruang labirin proses.
Tentang bagaimana masa lalu itu bekerja dan menghasilkan, alasan mengapa ada sesosok beberapa dari kamu yang kini bisa merelakan dan tersenyum bahagia melihat ia bahagia dengan sosok penggantimu. Tapi ada juga beberapa yang belum bisa benar-benar berhenti memikirkan bahkan tak sedikit yang malah lebih memilih kembali kepada masa lalunya. Berikut beberapa faktor seseorang masih memikirkan masa lalunya:
Pertama, Cinta Pertama-Pacar Pertama, Sesuatu Yang Dilakukan Untuk Pertama Kalinya
Pada dasarnya sesuatu yang pertama memang selalu berkesan. Entah bagaimana hasilnya, baik suka maupun duka, berhasil ataupun gagal, tetap akan selalu teringat. Apalagi dilakukan untuk pertama kali, hadir begitu saja, secara tiba-tiba dan tanpa terencana mengaliri kehidupan.
Beberapa orang sulit menjelaskan mengapa ia jatuh cinta kepada seseorang. Jika jawabannya adalah karena cinta, apakah jatuh cinta butuh sebuah alasan?
Serba salah.
Kedua, Pernah Memiliki Harapan yang Besar Tentang Tanda Tanya Besar Dikepala
Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kamu, mungkin bukan terbaik yang kamu mau, tapi pasti terbaik yang kamu butuh. –Moch Wahib Dariyadi
Mungkin, kutipan di atas cukup untuk menjelaskan, bagaimana sebuah harapan telah dimanipulasi waktu menunggu seseorang, membuang-buang waktu berharap tidak pada harapan yang sebenarnya.
Terkadang, berharap untuk membuat sebuah pemisah antara cinta dan nafsu begitu memilukan, meski kehendak cinta bisa terjadi karena hanya sekedar hasrat nafsu-ingin memiliki.
Ketiga, Diliputi Rasa Bersalah dan Menyesali Sesuatu yang Pernah Terjadi
Rasa bersalah timbul karena ada yang salah dengan tindakan yang dilakukan menyebabkan orang lain dirugikan, meski terkadang merasa tidak benar-benar melakukan kesalahan atau merugikan seseorang.
Entah karena bersikap dan memutuskan sesuatu karena keadaan-orang tuanya yang tidak setuju, merasa bersalah dan menyesal karena lebih memilih memacarinya dan meninggalkan seseorang yang menurutmu lebih baik dari yang kamu pilih.
Meski sekonyong-konyongnya memaknai hidup adalah sebuah pilihan sekalipun.
Keempat, Selalu Berpikir Negatif, Seakan Semua Orang Bersifat Sama
Cara terbaik tuk melupakan masa lalu adalah bukan dengan menghindari atau menyesalinya, namun dengan menerima dan memaafkannya -MWB
Bagaimana rasa takut lebih menguasaimu daripada rasa bangkitmu, menjadi salah satu alasan mengapa kamu masih takut untuk melangkah dan menganggap dunia akan sekadar sama saja menganggapmu.
Tergantung bagaimana setelah kamu membaca tulisan ini, pilihannya hanya ada dua, bergerak dari keraguan yang mengintamu, atau merelakan dan mengintai waktu yang menjulang panjang didepan.
Kelima, Memiliki Kenangan Yang Berkesan Maupun Menyakitkan
Mungkin di masa pacarmu yang terdahulu, ia sering yang mengantar jemput, memberi kejutan disetiap tahunnya, memberi ucapan disetiap pagi saat kalian mengawali dan menutup aktivitas, bersua di akhir pekan, atau bercinta di malam yang begitu sakral, meski kenangan-kenangan itu menjadi sesuatu yang paling diingat.
Kamu hanya perlu mengistirahatkan pikiranmu daripada harus terus mengingat hal yang tidak mungkin terjadi untuk hal-hal yang sudah terlewati. Dan pengulangan apapun tidak akan menyamai sikapnya semanis dulu. Percayalah.
Ada empat hal yang tidak mungkin diulangi; Batu yang dilempar jauh, perkataan yang diucapkan, kesempatan yang disia-siakan, dan waktu yang telah terlewati – Buku Secangkir Kopi For Positif Thinking.
Keenam, Merasa Tidak Percaya Diri Atau Memiliki Keraguan Untuk Kembali Melangkah Kedepan
Merasa tidak percaya diri akan sesuatu yang ada di dalam diri sendiri tentang keraguan untuk memulai sesuatu yang baru? Begitu berat melepaskan, begitu berat menerima kehidupan, begitu sulit bernapas dengan mengingatnya.
Jauhi pikiran burukmu tentang masa yang akan mendatang, bahkan saya atau kamu tidak bisa mencoba membuat skenario tentang masa depan, meski masa lalu tak bisa diubah, lantas mengapa harus menyiksa dengan setumpuk penyesalan atas sesuatu yang tidak bisa diubah?
Berilah sesuatu yang terbaik tentang kehidupan, tidak perlu berusaha melupakan, kamu hanya perlu berbaik sangka pada seseorang dan selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki juga rasakan saat ini.
Kalian tahu mengapa kaca spion pada mobil meskipun ada dua, namun berukuran lebih kecil daripada kaca depan mobil? Karena jika diibaratkan spion adalah masa lalu, kalian atau saya tidak perlu terlalu sering untuk melihat ke belakang dan tetap fokus menatap kedepan meski sesekali melihat ke belakang memastikan ia telah dalam posisi yang benar dan-berbahagia.
Angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap Kafilah akan berlalu-ke depan dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Segala pertanyaan yang belum terjawab, ada di depan.